Selasa, 06 Agustus 2013

Tali Gajah



Begitu seorang pria melewati beberapa gajah, ia tiba-tiba berhenti, bingung oleh fakta bahwa makhluk-makhluk besar itu ditahan oleh hanya tali kecil yang terikat pada kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Jelas bahwa gajah itu bisa, kapan saja, melepaskan diri dari ikatan mereka tetapi untuk beberapa alasan, ternyata mereka tidak.

Dia melihat seorang pelatih di dekatnya dan bertanya mengapa hewan-hewan ini hanya berdiri di sana dan tidak berusaha untuk melarikan diri. "Yah," kata pelatih, "ketika mereka masih sangat muda dan jauh lebih kecil, kami menggunakan ukuran yang sama untuk mengikatkan tali mereka dan, pada usia itu, itu cukup untuk menahan mereka.

Ketika mereka tumbuh dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri. Mereka percaya tali itu masih bisa menahan mereka, sehingga mereka tidak pernah mencoba untuk membebaskan diri."

Pria itu kagum. Hewan ini bisa setiap saat membebaskan diri dari ikatan mereka tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka terjebak tepat di mana mereka berada.

Seperti gajah, berapa banyak dari kita menjalani hidup berpegang pada sebuah keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu, hanya karena kita gagal sekali sebelumnya?

Manusia memang bukan gajah, namun beberapa di antara kita dapat terbelenggu seperti gajah. Mereka memiliki keyakinan yang lama dipelihara dan tak akan berubah. Mereka sangat yakin bahwa tindakan apa pun tidak akan membantu. Kegagalan dianggap abadi dan tak bisa ditolak.

Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran, kita tidak boleh menyerah untuk perjuangan dalam hidup.*****


Sumber: Academic Tips


    Baca juga: "Utamakan Hal-Hal Penting Dulu, Sisanya Hal-Hal yang Tidak Penting"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar